Keutamaan Birrul Walidain: Penjelasan Lengkap Beserta Doanya

Birrul Walidain, berasal dari dua kata bahasa Arab, yaitu birr dan walidain. Birr artinya kebaikan, kebajikan, atau ketaatan. dan Walidain artinya orang tua (ayah dan ibu). Jadi, birrul walidain secara harfiah berarti kebaikan kepada orang tua.

Ketaatan kepada kedua orang tua, merupakan salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam agama Islam. Ketaatan kepada orang tua dianggap sebagai amal yang sangat mulia dan diberkahi oleh Allah SWT. Hal ini tercermin dalam Al-Qur’an, di mana Allah SWT berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (Al-Isra: 23)

Ketaatan kepada orang tua memiliki banyak keutamaan di dalam agama Islam. Salah satunya adalah bahwa ketaatan kepada orang tua dianggap sebagai salah satu amalan yang dapat membawa seseorang masuk ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Ridha Allah terletak pada ridha orang tua dan murka-Nya terletak pada murka orang tua.” Selain itu, ketaatan kepada orang tua juga dianggap sebagai perlindungan dari bala atau musibah. Dengan berbuat baik kepada orang tua, seseorang akan mendapatkan perlindungan dan keberkahan dalam hidupnya. Doa orang tua kepada anaknya yang berbakti kepada mereka juga dianggap sebagai doa yang sangat mustajab di sisi Allah SWT.

Keutamaan Birrul Walidain

Berikut ini adalah beberapa keutamaan birrul walidain:

Mendapatkan Ridha Allah SWT
Allah SWT sangat meridhai orang-orang yang berbuat baik kepada orang tuanya. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam surah An-Nisa ayat 36:

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu…”

Membuka Pintu Rezeki
Birrul walidain dapat menjadi sebab dibukanya pintu rezeki bagi pelakunya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya.” (HR. Tirmidzi)

Mendapat Syafaat di Akhirat
Orang yang berbakti kepada orang tuanya akan mendapat syafaat mereka di akhirat kelak. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Ada tiga orang yang akan mendapat syafaat di hari kiamat: pertama, orang yang adil; kedua, orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya; ketiga, orang yang membebaskan budak.” (HR. Ahmad)

Menghindarkan dari Siksa Neraka
Birrul walidain dapat menghindarkan pelakunya dari siksa neraka. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Tidak akan masuk neraka orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, orang yang selalu berkata benar, dan orang yang baik perangainya.” (HR. Tirmidzi)

Dan berikut beberapa doa yang diriwayatkan dalam hadis yang berkaitan dengan birrul walidain, di antaranya:

Doa dari Rasulullah SAW:

“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihiku saat aku masih kecil.” (HR. Tirmidzi)

Doa dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib:

“Ya Allah, berilah aku kekuatan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku, sebagaimana mereka telah berjasa kepadaku.” (HR. Ibnu Majah)

Doa dari Sayyidina Hasan bin Ali:

“Ya Allah, ridhai kedua orang tuaku dan masukkanlah mereka ke dalam surga-Mu.” (HR. Ahmad)

Dengan mengamalkan keutamaan Birrul Walidain dan mendoakan kebaikan untuk kedua orang tua, kita dapat meraih keberkahan dan kesuksesan dalam hidup ini dan di akhirat kelak. Karena Birrul walidain merupakan perintah agama yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi setiap Muslim. Dengan berbakti kepada orang tua, kita akan mendapatkan ridha Allah SWT, dibukanya pintu rezeki, mendapat syafaat di akhirat, dan terhindar dari siksa neraka. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berbakti kepada kedua orang tua kita dan mendoakan mereka agar selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya Sobat Asy-Syifa’.