zakat fitrah
Keutamaan Zakat Fitrah di Bulan Ramadan: Bersihkan Diri dan Raih Berkah

Zakat fitrah adalah ibadah wajib bagi setiap Muslim yang mampu, yang dilakukan pada bulan Ramadan sebagai bentuk pensucian diri dan harta sebelum merayakan Idul Fitri. Kewajiban ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:

“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas setiap Muslim, baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 Dalil Kewajiban Zakat Fitrah

وَاَ قِيْمُواالصَّلٰوةَ وَاٰ تُواالزَّكٰوةَ وَا رْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ

“Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.”

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 43).

Zakat fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadan, mulai dari terbenamnya matahari pada malam terakhir Ramadan hingga sebelum shalat Idul Fitri. Besarnya zakat fitrah adalah satu sha’ atau sekitar 2,5-3 kilogram makanan pokok yang menjadi makanan utama di daerah masing-masing. Di Indonesia, umumnya zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk beras.

Manfaat dan Keutamaan Mengeluarkan Zakat Fitrah

Mengeluarkan zakat fitrah tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima zakat, tetapi juga memberikan banyak keutamaan bagi orang yang melaksanakannya. Diantaranya, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, terhindar dari siksa api neraka, serta melengkapi ibadah puasa Ramadan dengan kebaikan dan keberkahan.

Syarat dan Tata Cara Mengeluarkan Zakat Fitrah

Untuk dapat mengeluarkan zakat fitrah, umat Muslim harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, seperti beragama Islam, mampu secara finansial, dan memiliki makanan pokok yang mencukupi untuk dirinya dan keluarganya. Tata cara mengeluarkan zakat fitrah juga harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, serta diserahkan kepada lembaga zakat yang terpercaya.

Zakat fitrah merupakan salah satu rukun Islam yang sangat ditekankan, karena memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi umat Muslim. Dengan menunaikan zakat fitrah, seorang Muslim tidak hanya membersihkan diri dari dosa-dosa kecil, tetapi juga berkontribusi dalam membantu mereka yang membutuhkan dan mempererat tali persaudaraan antar sesama.

zakat

Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah

Zakat fitrah berhak diterima oleh golongan yang ditetapkan dalam Al-Qur’an, yaitu:

  • Fakir (orang yang tidak memiliki harta dan tidak mampu bekerja)
  • Miskin (orang yang memiliki harta tetapi tidak mencukupi kebutuhan pokok)
  • Amil (pengurus zakat)
  • Muallaf (orang baru masuk Islam)
  • Riqab (budak yang ingin memerdekakan diri)
  • Gharimin (orang yang berutang)
  • Fisabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah)
  • Ibnus Sabil (musafir yang kehabisan bekal)

Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surah At Taubah ayat 60 Allah SWT berfirman:

 اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ 

Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”

Tata Cara Mengeluarkan Zakat Fitrah

Tata cara mengeluarkan zakat fitrah adalah sebagai berikut:

  • Menentukan besar zakat fitrah sesuai makanan pokok di daerah masing-masing.
  • Menyerahkan zakat fitrah kepada amil atau lembaga zakat yang terpercaya.
  • Meniatkan zakat fitrah saat menyerahkannya.

Zakat fitrah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan. Mengeluarkan zakat fitrah dapat membersihkan diri, menyucikan harta, membantu fakir miskin, dan mempererat ukhuwah. Oleh karena itu, marilah kita tunaikan kewajiban zakat fitrah dengan ikhlas dan penuh kesadaran untuk meraih berkah dan ridha Allah SWT.

Baca juga :

Leave a Reply

Artikel Lainnya