Pada Minggu (11/02), Israel menggempur Rafah via serangan udara yang menewaskan sedikitnya 67 orang, menurut pernyataan kementerian kesehatan Hamas.
Israel menyatakan ”pemantauan udara dan serangkaian serangan” mengiringi operasi pembebasan dua sandera.
Israel berargumen bahwa Rafah merupakan benteng pertahanan terakhir bagi para pejuang Hamas. Namun, PBB menyebut lebih dari setengah populasi Gaza kini menjadi pengungsi di Rafah – dan kota ini menjadi kunci untuk bantuan kemanusiaan.
Di mana letak Rafah?
Rafah adalah kota paling selatan di Gaza. Wilayah administrasi Rafah berbatasan dengan Mesir dan Israel – sementara kotanya sendiri terletak persis di perbatasan Gaza-Mesir.
Saat ini populasi Rafah diperkirakan terdiri dari 1,5 juta orang Palestina. Dengan kata lain, jumlahnya lima kali lipat lebih besar dibanding jumlah sebelum Israel menggempur Gaza.
Luas wilayah Rafah adalah sekitar 60 kilometer persegi. Kalau dibandingkan, ini kira-kira seluas wilayah Manhattan di New York atau kalau di Indonesia kira-kira seluas Banda Aceh.
Satu-satunya batas penyeberangan antara Jalur Gaza dan Mesir terletak di Rafah.
Berpuluh-puluh tahun lamanya Rafah menjadi tempat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sebelum perang, ratusan truk menggunakan rute ini untuk memasuki Jalur Gaza setiap harinya.
All Eyes On Rafah
Dikutip dari Forbes, ungkapan All Eyes on Rafah ini menjadi pengingat, agar setiap orang tidak berpaling dari apa yang sedang terjadi di kota tersebut. Ungkapan itu juga digunakan sebagai seruan kepada masyarakat untuk terus memantau perkembangan terkini serangan Israel ke Rafah. Aksi ini juga menuntut adanya gencatan senjata.
Pada Minggu (26/5/2024), setidaknya 45 orang meninggal dalam serangan yang terjadi di Rafah. Sulit memastikan jumlah total korban yang terluka, karena rumah sakit tempat para korban dirawat pun telah ditutup karena serangan drone Israel.
Ungkapan All Eyes on Rafah awalnya muncul dari Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Rick Peeperkorn, pada Februari 2024 lalu.
Peeperkorn menyerukan All Eyes on Rafah beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana evakuasi di kota tersebut, menjelang serangan dilancarkan Israel. Netanyahu mengeklaim, Rafah adalah benteng pertahanan terakhir kelompok Hamas di Palestina.
APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK PALESTINA?
Dari An-Nu’man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (H.R. Muslim).
Lalu, apakah yang bisa kita lakukan untuk membantu Palestina?
1. Mendoakan Palestina
Kekuatan doa memang tak terbantahkan lagi. Rasulullah saw. pernah bersabda, “Bersungguh-sungguhlah dalam berdoa. Karena, siapapun yang banyak mengetuk pintu, pasti akan dibukakan baginya.” (H.R. Ibnu Abi Syaiba).
Dengan ikut berdonasi maka kita setidaknya bisa membantu meringankan kesulitan masyarakat sipil Palestina yang kekurangan makanan, air, dan kebutuhan pokok hidup lainnya yang sangat penting untuk terpenuhi.
3. Terus Meningkatkan Solidaritas dan Dukungan
Dukungan dan solidaritas kita kepada masyarakat Palestina secara tidak langsung bisa meningkatkan semangat warga Palestina. Dengan dukungan kita, maka warga Palestina merasa tidak sendirian untuk memperjuangan kemerdekaannya.
4. Terus Meningkatkan Pemahaman Tentang Permasalahan Palestina dan Israel
Masyarakat kita masih banyak yang tidak peduli dengan konflik kemanusiaan di Palestina karena mereka tidak mengetahui akar masalahnya. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan pemahaman kita tentang konflik antara Palestina dengan Israel. Kita bisa banyak membaca, mendengar ceramah, dan menyimak berbagai video.
5. Tidak Menggunakan Produk-Produk yang Mendukung Israel
produk-produk yang mendukung Israel itu ada sebagian keuntungannya untuk menyerang Palestina. Bayangkan jika kita menggunakan produk-produk yang pro Israel, maka kita secara tidak langsung ikut mendukung penjajahan Palestina.
6. Memanfaatkan Media Sosial
Media sosial bisa menjadi cara kita untuk menyadarkan banyak orang tentang perang di Palestina. Dengan media sosial pula kita bisa menyadarkan banyak orang untuk peduli terhadap persoalan kemanusiaan yang begitu kritis di Palestina.
source: https://www.rumahzakat.org/id/apa-yang-bisa-kita-lakukan-untuk-palestina
https://news.detik.com/internasional/d-7363175/apa-arti-all-eyes-on-rafah-yang-ramai-di-medsos-ini-penjelasannya